Hari ini, kita akan mempelajari lebih dalam tentang pakaian Vietnam, dengan fokus pada Ao Dai, serta pakaian tradisional Vietnam lainnya.
Kita juga akan melihat perubahan desainnya dan makna yang tetap signifikan dalam berbagai konteks budaya.
Ngomong-ngomong, jika Anda ingin membagikan kostum Vietnam favorit Anda di media sosial saat menjelajahinya secara langsung, jangan lupa membawa kartu eSIM perjalanan iRoamly Vietnam.

Apa Itu Pakaian Tradisional Vietnam?
Meskipun Vietnam memiliki beragam pakaian tradisional yang masing-masing terkait dengan sejarah dan identitas masyarakatnya, yang paling terkenal dan sering digunakan saat ini adalah Ao Dai. Pakaian ini dengan anggun memadukan tradisi dan estetika kontemporer, Ao Dai dianggap oleh banyak orang sebagai salah satu simbol visual terbaik dari budaya tradisional Vietnam dan kebanggaan.
Karakteristik Ao Dai
Ao Dai umumnya berupa tunik sutra yang pas di tubuh, kadang-kadang mencapai mata kaki, dipakai di atas celana - kombinasi yang bisa sangat menampilkan keindahan jika pas dengan benar.
Bagian atas atau 'ao' pas di badan dan memiliki lengan panjang serta kerah mandarin, celananya longgar, sementara bagian rok tunik ini terbelah hingga pinggang di samping untuk memaksimalkan gerak. Keseluruhan potongan dan desain Ao Dai dirancang untuk menonjolkan bentuk tubuh pemakainya.
Cara Memakai Ao Dai

Untuk mengenakan Ao Dai, pertama-tama pakailah celana, lalu kenakan tunik atasannya dan kancingkan dari kerah hingga ke bagian bawah. Siluet atasan mengikuti bentuk tubuh, sambil tetap memberikan kebebasan bergerak berkat belahan rok di sampingnya.
Kapan Saya Bisa Memakai Ao Dai?
Walaupun Ao Dai bisa dipakai sehari-hari, pakaian ini lebih sering dipakai pada acara-acara resmi seperti pernikahan, Tahun Baru Imlek atau Tet, atau oleh para guru. Warna juga bisa menjadi sangat penting, dengan merah sebagai warna keberuntungan, putih diasosiasikan dengan kesucian dan sering dipakai oleh siswa, sementara memakai hitam untuk pernikahan dianggap tidak membawa keberuntungan.
Memakai Ao Dai sebagai Turis
Para wisatawan bisa merasakan sendiri memakai Ao Dai dengan mengunjungi toko penjahit yang tersebar di seluruh negeri, terutama di ibukota, Hanoi, atau di HCMC. Anda bisa membawa desain sendiri untuk mendapatkan sesuatu yang unik sebagai kenang-kenangan, atau memesan yang dibuat khusus sesuai ukuran oleh tenaga profesional. Pusat pengalaman budaya yang populer di negara ini juga menawarkan kesempatan ini.
Asal Usul dan Evolusi Ao Dai
Awal Mula dan Pengaruh

Ao Dai memiliki sejarah panjang, yang dimulai pada abad ke-18 ketika didasarkan pada áo ngũ thân, yang berarti "jubah lima bagian". Áo ngũ thân adalah pakaian santai yang fleksibel, dikenakan oleh pria dan wanita dari kalangan atas di Vietnam pada masa itu. Bentuk pakaian yang longgar memberikan kebebasan bergerak sehingga pemakainya dapat beraktivitas tanpa terganggu.
Transformasi di Bawah Pengaruh Prancis
Ao Dai modern seperti yang kita kenal mulai terbentuk pada tahun 1930-an saat estetika Barat mulai mempengaruhi mode Vietnam. Siluet yang kita kenal sekarang—tunik panjang, bodice pas, ekor terbelah di sisi dari pinggang ke bawah, dan dipasangkan dengan celana panjang—diperkenalkan oleh desainer Vietnam Nguyen Cat Tuong (juga dikenal sebagai Le Mur), yang berusaha memodernisasi jubah lima bagian yang saat itu masih dikenakan sebagai pakaian sehari-hari.

Sumber gambar: https://www.elle.com/
Sintesis Budaya dan Modernisasi
Sepanjang abad ke-20, Ao Dai menjadi lebih dari sekadar pakaian, tetapi juga simbol identitas dan feminitas Vietnam, yang dikhususkan untuk acara-acara khusus seperti pernikahan, resepsi formal, dan perayaan Tahun Baru Imlek Tet. Pakaian ini juga menjadi lebih rumit dan bergaya, dengan warna-warna cerah dan pola-pola, sambil mempertahankan kerah tinggi dan bodice ketat.
Ao Dai Hari Ini
Ao Dai bukan hanya sekadar bagian dari sejarah budaya, tetapi juga tradisi hidup yang menghubungkan masa lalu dan masa kini Vietnam, bahkan seiring pakaian ini berkembang untuk menyesuaikan dengan gaya dan selera kontemporer. Keberlanjutan sebagai pakaian budaya adalah pengingat bagaimana elemen-elemen masa lalu dapat membentuk identitas kita, seperti halnya Ao Dai yang telah melalui banyak generasi.
Selain Ao Dai, banyak pakaian Vietnam lainnya memiliki sejarah berabad-abad — dan dalam beberapa kasus, milenium — di baliknya, masing-masing mewakili ekspresi gaya dan budaya.
Pakaian Vietnam Lainnya
Pakaian Cham

Dipakai terutama oleh orang Cham, pakaian ini terinspirasi dari gaya Hindu. Baik pria maupun wanita mengenakan sarung yang dipadukan dengan blus jahitan, sering kali dalam nuansa warna cerah.
Dipakai untuk: Perayaan seremonial dan keagamaan.
Pakaian Hmong
Dikenal dengan sulaman berwarna cerah dan pola yang rumit, pakaian Hmong berbeda antara pria dan wanita, dengan wanita mengenakan rok lipit yang dihiasi, sedangkan pria mengenakan tunik sederhana yang biasanya berwarna lebih gelap.
Dipakai untuk: Festival, pakaian sehari-hari di daerah perbukitan.
Pakaian Etnis Utara

Berbeda dengan estetika pakaian suku perbukitan selatan, sulaman berat dan warna cerah adalah ciri khas kostum ini. Pria memakai tunik sederhana, sementara wanita memakai rok dipadukan dengan selendang kepala.
Dipakai untuk: Festival, kehidupan sehari-hari di pegunungan.
Pakaian Ba Na
Berasal dari kelompok yang berasal dari Vietnam tengah, pakaian Ba Na dibuat dari kain yang lebih berat, cocok untuk iklim yang lebih dingin di pegunungan. Di masa lalu, baik pria maupun wanita memakai cawat dengan rompi, dilengkapi dengan manik-manik logam dan kalung.
Dipakai untuk: Upacara budaya, kehidupan sehari-hari.
Pakaian Etnis Khmer

Mencerminkan keberadaan Khmer di selatan Vietnam, kostum ini sering terbuat dari sutra dan bermotif mencolok. Wanita mengenakan rok dan selendang berwarna cerah, sementara pria memakai rok sederhana dengan selempang.
Dipakai untuk: Acara keagamaan, pernikahan.
Pakaian Kerajaan Vietnam
Dipakai oleh kaisar dan golongan elit, Ao Dai Nguyen Phuc, yang dikenal dengan detail hiasan dan kain halus, adalah contoh yang paling terkenal. Dalam konteks masa kini, pakaian ini dapat dilihat dalam pertunjukan atau pameran budaya.
Dipakai untuk: Demonstrasi sejarah, pertunjukan budaya.
Pakaian Dao
Dikenal dengan tekstil yang diwarnai indigo, pakaian orang Dao penuh dengan arti melalui sulaman simbolis. Wanita mengenakan tunik rumit di atas celana panjang, sedangkan pria mengenakan tunik polos.
Dipakai untuk: Upacara penting, acara komunal.
FAQ
Bisakah saya memakai gaun hitam ke pernikahan Vietnam?
Hindari warna hitam di pernikahan Vietnam, karena itu diasosiasikan dengan berkabung. Kenakan warna cerah, sesuai dengan suasana yang meriah.
Apa kain yang paling terkenal di Vietnam?
Sutra adalah yang paling bergengsi, kualitas dan pengerjaan sutra Vietnam dapat dilihat pada Ao Dai dan pakaian nasional lainnya.
Sepatu apa yang harus dipakai dengan Ao Dai?
Sepatu yang sederhana dan anggun cocok dengan kain Ao Dai yang jatuh indah, coba sepatu datar sederhana atau hak rendah.
Apa saja tradisi di Vietnam?
Dari festival Tet di Vietnam (Tahun Baru Imlek) hingga pemujaan leluhur dan perayaan di berbagai festival lokal, semuanya menyoroti sejarah yang kaya dan budaya yang beragam dari negara ini.
Ringkasan
Dari kelembutan Ao Dai hingga keragaman warna-warni pakaian etnis Vietnam, kostum Vietnam turut menghadirkan kekayaan budaya bangsa. Lebih dari sekadar pakaian, mereka mengungkap identitas masyarakat dengan kebanggaan hingga hari ini.
Menyelami hati dan jiwa budaya Vietnam melalui kajian terhadap gaya pakaian tradisional ini.